WahanaKonsumen.com | Indonesia dikejutkan dengan surat yang ditujukan Anies Baswedan ke Michael Bloomberg menyinggung prevalensi perokok di Indonesia.
Disebutkan bahwa RI menempati urutan ke-3 negara konsumsi rokok terbanyak di seluruh dunia.
Baca Juga:
YLKI: Konsumen Lebih Aman dengan Kebijakan Kemasan Polos pada Rokok
"Kami percaya setiap orang memiliki hak untuk terlindungi dari risiko menjadi perokok pasif dan memiliki akses untuk udara yang bersih. Jakarta memiliki berbagai upaya untuk mencegah dan melindungi publik dari bahaya dari konsumsi produk tembakau," tulis surat tersebut.
Satu dari lima atau sekitar 20 persen orang dewasa di seluruh dunia merokok tembakau. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang per tahun, termasuk di dalamnya perokok dan non-perokok yang menjadi perokok pasif.
Di banyak negara Asia Selatan dan Tenggara, tingkat merokok cenderung sangat tinggi untuk pria dan sangat rendah untuk wanita. Di Indonesia, misalnya, tingkat perokok pria adalah 76,20 persen sementara tingkat perokok wanita adalah 3,60 persen.
Baca Juga:
Malang Nasib Istri Korban KDRT di Tangerang, Disundut hingga Ditusuk lalu Diusir
WHO mengklasifikasikan Indonesia sebagai negara urutan ke-3 konsumsi rokok terbanyak di dunia. WHO masih menyebut prevalensi merokok di Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di dunia, dengan 62,9 persen laki-laki dewasa merokok.
Sementara China adalah produsen dan konsumen tembakau terbesar di dunia. Ada lebih dari 300 juta perokok di China. Lebih dari separuh pria dewasa adalah perokok tembakau saat ini.
Sekitar satu dari tiga batang rokok yang dihisap di dunia dihisap di China. Selain itu, lebih dari 700 juta non-perokok di China, termasuk sekitar 180 juta anak-anak, terpapar asap rokok atau perokok pasif setidaknya sekali sehari dalam seminggu. Paparan asap rokok menyebabkan 100.000 kematian setiap tahunnya. [rin]