Keinginan Holmes untuk meningkatkan pengujian medis didorong oleh keengganan keluarga terhadap jarum suntik, yang dapat menyebabkan ibu dan neneknya pingsan saat melihat darah.
"Saya benar-benar percaya bahwa jika kita berasal dari planet asing dan kita duduk di sini dan berkata, 'Oke, mari kita bertukar pikiran tentang eksperimen penyiksaan', konsep menusukkan jarum ke seseorang dan menghisap darah secara perlahan, sementara orang tersebut menonton, mungkin memenuhi syarat," katanya kepada New Yorker pada tahun 2014.
Baca Juga:
DPR dan DPD RI Minta Presiden Prabowo Batalkan SK Mendagri Soal Empat Pulau di Singkil yang Diklaim Milik Sumut
Holmes kerap berpenampilan seperti Steve Jobs, dengan mengenakan turtleneck hitam. Ia pun dengan cepat menjadi bintang dan berbicara di depan umum. Ia bahkan mengisi konferensi TedMed pada tahun 2014.
Kisah-kisah penipuan Holmes mulai terungkap pada tahun 2015. Dengan segera, setelah Theranos mencapai rekor penilaian USD 9 miliar, reporter Wall Street Journal John Carreyrou memulai penyelidikan keabsahan tes perusahaan.
Ketika Carreyrou pergi ke Holmes untuk memberikan komentar atas ceritanya, dia meminta pemilik Journal, Rupert Murdoch - seorang investor Theranos - untuk mencegah publikasinya.
Baca Juga:
Forbes Update 10 Orang Terkaya Indonesia di Januari 2025
Namun tetap saja, sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya akan jatuh juga. Demikian melansir The detikcom, Jumat (28/1/2022). [JP]