Forwamki.id | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berharap fesyen muslim lebih mendunia dan Indonesia bisa menjadi pusat industri busana muslim sejagat.
Harapan ini mengemuka saat peluncuran logo Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) secara simbolis di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (12/10).
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Mendag berharap logo JMFW semakin menggaungkan gelaran JMFW 2023 yang diagendakan berlangsung pada 20—22 Oktober 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten, bertepatan dengan pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37.
“Logo JMFW diharapkan dapat menjadi wajah baru modest fashion Indonesia sehingga dapat semakin memperkuat produk fesyen muslim Indonesia di kancah internasional,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Juan Permata Adoe, National Chairman of Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma, Dewan Kurator JMFW Svida Alisjahbana, Irna Mutiara, dan Taruna K. Kusmayadi, serta perwakilan Komite Fesyen Muslim dan perwakilan sponsor JMFW.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, sektor ekonomi syariah yang di dalamnya termasuk industri fesyen muslim menjadi salah satu alternatif untuk bertahan di tengah tantangan krisis global. Bahkan, saat ini penerapan ekonomi syariah telah menjadi sebuah kompetisi antarnegara.
“Tentunya, Indonesia tidak ingin tertinggal dalam persaingan di kancah internasional tersebut,” tambah Mendag.
Menurut Mendag, Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbanyak di dunia berpeluang menjadi pelaku utama pada industri modest fashion.