“BUMN tidak bisa berjalan sendiri, coba-coba melakukan riset sediri. BUMN dituntut untuk menghasilkan kinerja yang baik. Fokus ber-core bussiness, bagaimana dengan riset? Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menggandeng pihak yang memiliki kompetensi untuk riset. Untuk novasi, yaitu teman-teman dan Ibu Rektor, Wakil Rektor, Direktur, dan juga mahasiswa dari universitas-universitas yang kita miliki,” jelas Tedi.
Menurutnya kolaborasi BUMN dengan universitas-universitas ini, merupakan arahan langsung dari Menteri BUMN RI Erick Thohir. Hubungan antara BUMN dengan universitas-universitas, nantinya aka nada payung antara Kementerian BUMN dan Kemendikbud.
Baca Juga:
Korupsi Dana Talangan PT INKA, Kejati Jatim Tetapkan Eks Dirut Tersangka
“Alhamdulillah PT INKA, Pak Dirut hebat sekali, dengan inisiatif melakukan kerja sama dengan Kemendikbud, dengan Univesitas. Kita akan ajak BUMN yang lain yang belum memanfaatkan kolaborasi, belum memanfaatkan kesempatan ini, untuk kita dorong,” jelas Tedi.
Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek) Tjitjik Srie Tjahjandarie juga menyampaikan, kerja sama ini dalam rangka mengembangkan produk dalam negeri yang tertuang dalam program Kedaulatan Indonesia di dalam Reka Cipta (Kedai Reka). Tjitjik menyampaikan bahwa perlu adanya link and match dengan berbagai pihak.
“Dalam rangka untuk kemudian mengembangkan produk dalam negeri salah satu yang sudah kita kembangkan itu adalah program matching fund “Kedai Reka”.
Baca Juga:
Bank Muamalat Pimpin Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp2,5 Triliun kepada PT INKA
"Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kolaborasi dan juga kontribusi dari berbagai pihak dalam membangun link and match triplehelix bahkan pentahelix antara perguruan tinggi, dunia industri, kementerian lain di luar kementerian Kemndikbud Dikti Ristek,” ungkap Tjitjik.
Menurut Tjitjik, kolaborasi ini dapat ditingkatkan hingga level kementerian seperti dengan Kementerian BUMN sehingga dapat mnggandeng bersama-sama perusahaan BUMN yang lain untuk komitmen yang besar seperti yang sudah diwujudkan oleh PT INKA (Persero).
Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro juga mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah lama bermimpi untuk memproduksi kereta ringan berbasis hybrid dan kereta cerdas. Prototype kereta itu diharapkan bisa diuji coba di jalur kereta Makassar – Pare Pare.