Forwamki.id | Indonesia berkomitmen untuk mendorong terwujudnya pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs) salah satunya yaitu “Mewujudkan Akses Air Minum dan Sanitasi Aman serta berkelanjutan Bagi Semua”.
Untuk itu Pemerintah telah menyelaraskan target SDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang mengamanatkan terwujudnya 90% akses sanitasi layak, termasuk di dalamnya 15% rumah tangga memiliki akses sanitasi aman, serta penurunan angka BABS hingga 0% pada akhir tahun 2024.
Baca Juga:
Menteri PUPR: Pembangunan Kartasura-Klaten Tuntas Akhir Agustus 2024
Hal tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah pada acara City Sanitation Summit (CSS) ke-20 Tahun 2022, Rabu (7/9/2022). City Sanitation Summit (CSS) ke-20 Tahun 2022 mengangkat tema “Fasilitas Sanitasi yang Aman dan Berkelanjutan”.
"Dalam upaya mencapai target RPJMN tersebut, Kementerian PUPR berkomitmen untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur sanitasi dalam rangka pemenuhan akses pelayanan air limbah domestik bagi 1,6 Juta Kepala Keluarga (KK) pada tahun 2024. Pemenuhan akses pelayanan air limbah domestik ini berkontribusi sebesar 0,39% untuk target akses sanitasi layak dan 2,6% untuk target akses sanitasi aman," kata Menteri Basuki.
Upaya Kementerian PUPR untuk mendorong akses sanitasi aman dilakukan melalui pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S).
Baca Juga:
PUPR Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian pada Laporan Keuangan Tahun 2023
Beberapa pembangunan SPALD-T skala perkotaan yang sedang dilakukan Kementerian PUPR, antara lain SPALD-T Kota Makassar, SPALD-T Kota Jambi, SPALD-T Kota Pekanbaru dan SPALD-T Kota Palembang serta Pembangunan SPALD-T Kota Banda Aceh.
Pada sektor permukiman, Kementerian PUPR melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur sanitasi berbasis masyarakat (IBM) sebanyak 2.537 lokasi pada TA 2022 yang terdiri dari 1.000 lokasi Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) SPALD-S, 156 lokasi SANIMAS SPALD-T, dan 1.381 unit sarana dan prasarana sanitasi di Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK) serta sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebanyak 1031 unit.
"Upaya ini sekaligus juga dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap sanitasi dan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mendukung peningkatan ekonomi bagi masyarakat," kata Menteri Basuki.