"Selain itu juga bagaimana meningkatkan layanan logistik, meningkatkan skala usaha, dan menciptakan layanan pelabuhan yang semakin baik," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Strategi PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Prasetyo, menyebut biaya logistik di Indonesia cukup tinggi, yakni 23 persen dari Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca Juga:
Pelindo Jelaskan Tantangan Pengembangan Terminal Penumpang Pelabuhan Sampit
Bila dibandingkan negara lain, seperti Singapura, Malaysia, bahkan Vietnam, Indonesia masih kalah bersaing.
Dia berharap, dengan adanya merger Pelindo I, II, III, dan IV menjadi Pelindo, biaya logistik ini bisa dioptimalkan seiring dengan meningkatnya kinerja Pelindo.
"Kita bisa melakukan efisiensi dalam beberapa strategi kita dalam melakukan peningkatan kapasitas. Kita juga melakukan standarisasi SDM, kemudian juga kita juga lebih efisien dalam hal capex-nya dalam berinvestasi," tutur Prasetyo. (JP)