"Kita melihat daripada duduk persoalan, olah TKP, saksi korban, Inafis, sidik jari, memang betul itu sangkurnya dia (milik H). Logikanya kan begitu," imbuhnya. Seperti dilansir dari WahanaNews.co, Selasa (02/11/21).
Diberitakan sebelumnya, peristiwa tewasnya H bermula saat S baru saja selesai mengantar penumpang ke RSUP Wahidin Sudirohusodo, Jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar, Jumat (29/10) malam. Kemudian H tiba-tiba masuk ke mobil S dan meminta diantar ke Jalan Sultan Alauddin, Makassar.
Baca Juga:
Polisi Usut Kasus Mahasiswi UTM di Bangkalan Tewas Dibakar, Pacar Jadi Tersangka
Namun S menolak permintaan tersebut sehingga H meminta diantar ke Jalan Taman Makam Pahlawan, Makassar. Kemudian saat tiba di depan gedung BLK Makassar, tanpa disangka H mengeluarkan sangkur hingga menyerang S.
H menikam paha S dan meminta sang sopir menghentikan kendaraannya. Saat mobil itu berhenti, H kemudian kembali menikam dada S.
Karena terus-menerus diserang oleh H, S membela diri dengan melakukan perlawanan balik. S merampas sangkur di tangan H dan menikam balik H pada bagian dada.
Baca Juga:
Polisi: Sifat Remaja Tersangka Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak Jauh dari Tempramental
H sendiri langsung keluar dari mobil dengan kondisi terluka. S lantas memacu mobilnya ke RS Ibnu Sina guna mencari bantuan medis. Sementara H, ditemukan tewas di Jalan Taman Makam Pahlawan, Makassar. [oki]