KONSUMEN.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan cenderung melemah terbatas akibat penurunan tingkat kepercayaan konsumen dan penurunan penjualan mobil.
“Jelas melemahnya daya beli masyarakat dan antisipasi masyarakat akan ketidakpastian ekonomi ke depannya (yang menyebabkan penurunan data-data tersebut). Masyarakat cenderung bijaksana dalam pengeluaran dan investasi yang tercerminkan dari meningkatnya permintaan emas akhir-akhir ini,” ujarnya dlansir Antara di Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Baca Juga:
Pekan Ini, BI Catat Modal Asing Keluar Bersih Capai Rp10,33 Triliun
Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Maret 2025 mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2025 berada pada level sebesar 121,1.
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menjadi penopang IKK masing-masing tercatat 110,6 dan 131,7, lebih rendah apabila dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 114,2 dan 138,7.
BI mencatat IKE pada Maret 2025 didukung oleh seluruh komponennya, yaitu Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI), Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG), dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK), yang masing-masing tercatat sebesar 121,3, 110,2, dan 100,3.
Baca Juga:
Kinerja “Trump” Berada dalam Kelesuan di Tengah Menekan Rupiah, Dolar AS Kukuh di Atas 16.300
Meski seluruh komponen IKE tersebut berada pada level optimis, tercatat IPSI, IPDG, dan IKLK lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 122,7, 113,7, dan 106,2.
Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan, sebagaimana tercermin pada IEK, diprakirakan tetap kuat. BI mencatat, tetap kuatnya IEK bersumber dari seluruh komponennya.
Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP), Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU), dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) pada Maret 2025 masing-masing tercatat sebesar 137,0, 132,2 dan 125,9, meski lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 143,3, 138,6, dan 134,2.