“Apabila permintaan tinggi, AP II selaku operator bandara akan berkoordinasi dengan maskapai dan ground handling serta pihak terkait lainnya untuk menambah kapasitas kursi penerbangan melalui mekanisme extra flight (penerbangan tambahan), pengaturan slot time penerbangan, perpanjangan jam operasional bandara, dan lain sebagainya,” ungkap Muhammad Awaluddin.
Sementara itu keunggulan ketiga yang dimiliki transportasi udara adalah luasnya konektivitas penerbangan.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
“Transportasi udara mengkoneksikan setiap provinsi di Indonesia. Melalui jalur udara, kita bisa melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya dengan waktu yang singkat. Di negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi udara merupakan moda yang paling efisien dan efektif,” ujar Muhammad Awaluddin.
Tiga keunggulan itu juga yang menjadikan transportasi udara sebagai pilihan pemudik dalam melakukan perjalanan pada angkutan lebaran 2022. Oleh karena itu, PT. Angkasa Pura II menghimbau masyarakat dapat memanfaatkan pilihan menggunakan transportasi udara dalam masa arus mudik lebaran dan tentu saja juga pada saat arus balik nanti.
Puncak arus mudik
Baca Juga:
Ternyata Ini Penyebab Kenapa Traveler Sering Jet Lag Saat Naik Pesawat
Adapun bandara-bandara AP II dalam angkutan lebaran 2022 ini telah melalui puncak arus mudik dengan lancar. Puncak arus mudik di 20 bandara AP II terjadi pada 29 April 2022 (H-3) dengan jumlah pergerakan penumpang pesawat secara kumulatif mencapai 218.657 orang dan frekwensi penerbangan sebanyak 1.649 penerbangan
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, jumlah pergerakan penumpang puncak arus mudik pada H-3 tercatat 141.347 orang dan frekwensi penerbangan sebanyak 1.052 penerbangan. Total, sepanjang H-10 hingga H-3 (22 April-29 April) secara kumulatif jumlah pergerakan penumpang pesawat di 20 bandara AP II tercatat mencapai 1,48 juta orang.
“Masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk mudik sedari awal atau tidak dekat di hari lebaran sehingga distribusi/sebaran perjalanan pemudik berjalan dengan baik, dan kami berterima kasih kepada masyarakat. Ini juga membuat puncak arus mudik datang lebih awal yakni pada 29 April, di mana sebelumnya kami perkirakan ada di 30 April,” jelas Muhammad Awaluddin.