Sementara itu, Group Head Groceries & Lifestyle Blibli Fransisca Krisanti Nugraha menjelaskan bahwa dalam menghadapi dinamika pasar terutama dengan perubahan tren konsumen di Indonesia yang terus berubah, pihaknya memahami bahwa keinginan berbelanja secara luring kembali meningkat seiring waktu berjalan.
“Hal ini sejalan dengan semangat ‘Simplify to Amplify’ Blibli sebagai pelopor ekosistem perdagangan omnichannel dan gaya hidup terintegrasi. Blibli berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memberikan pengalaman belanja yang mudah, aman, dan relevan dengan berbagai preferensi daring maupun luring tanpa tipu-tipu. Blibli akan terus memberikan dukungan maksimal untuk produk lokal agar dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tegas dia.
Baca Juga:
Dana BOS Rp1,2 Miliar Dipakai Judi Online, Diusut Polresta Bengkulu
Senada dengan hal itu, Co-founder & CEO Dekoruma Dimas Harry Priawan berpendapat bahwa tren yang sama berlaku pada industri furnitur yaitu kebiasaan konsumen tetap membutuhkan rasa kepercayaan yang lebih dalam menentukan produknya.
Dia menjelaskan bahwa perusahaan mengadopsi strategi omnichannel untuk memperluas penjualan sebagai respons terhadap permintaan konsumen yang menginginkan pengalaman langsung dalam melihat dan merasakan produk furnitur sebelum melakukan pembelian.
“Karena untuk kualitas, material dan kenyamanan sangat sulit sekali didapatkan dari daring saja. Selain itu dengan tujuan mengembangkan bisnis di luar kota-kota besar, kehadiran saluran luring tetap krusial karena penetrasi daring dan e-commerce masih belum sekuat di daerah-daerah tersebut,” kata Dimas.
Baca Juga:
Pentingnya Keseimbangan antara Kemudahan dan Privasi dalam Perlindungan Konsumen
Sedangkan CEO Brodo Yukka Harlanda beranggapan bahwa perubahan perilaku pelanggan menuntut pengalaman berbelanja yang mulus dan interaktif dengan merek favorit mereka di mana pun dan kapan pun.
“Brodo sebagai merek yang berasal dari dunia digital dan sedang meluaskan keberadaan ke dunia luring, menyadari potensi besar yang ada di depan. Kami yakin bahwa setiap saluran, baik daring maupun luring, memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing yang membuatnya saling melengkapi,” kata Yukka.
Dia meneruskan bahwa dengan populasi Indonesia yang besar terutama di kalangan muda dengan kelas menengah yang terus berkembang, pendapatan meningkat, dan minat tinggi dalam dunia mode, maka potensi ekspansi menjadi sangat menjanjikan.