Konsumen.Net | Pandemi Covid-19 menjadi pukulan berat bagi seluruh pengusaha di dunia.
Tak terkecuali Ivan Septianto yang tadinya memiliki usaha kafe bertema Hello Kitty.
Baca Juga:
Kominfo: Informasi Hoaks Covid-19 Kian Meluas
Akibat aturan jaga jarak, tak lama kafenya terpaksa harus tutup meski baru beroperasi 5 bulan.
Namun, dia tak lantas berhenti berusaha.
Demi menafkahi keluarga dan mempertahankan karyawan kafenya, Ivan memutar otak.
Baca Juga:
Kecanduan Era Digital, Ancaman atau Tantangan?
Akhirnya, muncul ide untuk berjualan jahe merah sebagai minuman yang bisa menyehatkan tubuh.
“Saya nyari petani. Petani sampai kepesisir-pesisir saya cari di situ. Mau nyoba di petani harganya berapa sih. Kok sampai melambung tinggi. Di pasar itu sampai Rp 100.000,” ungkap Ivan kepada wartawan.
“Akhirnya saya dapat petani, saya jual lagi itu jahe. Dari petani saya dapat harga Rp 36 ribu, Rp 40 ribu. Saya bisa jual Rp 60 ribu,” sambung dia.
Ivan membeli jahe merah dari petani dan mengolahnya kembali.
Dia pun berkali-kali berusaha mencari komposisi yang pas, hingga akhirnya menemukan racikan terbaik untuk dibuat menjadi minuman jahe instan.
Berkat usaha minuman jahe merahnya, kini Ivan bisa mempekerjakan kembali karyawan-karyawan yang pernah terkena PHK di perusahaan lain akibat pandemi Covid-19.
Kini, dia memiliki kurang lebih 20 orang karyawan.
“Dulu karyawan kafe saya itu ada sekitar 5 sampai 6 orang ya, yang sekarang masih membantu kita di sini. Dan sekarang sudah nambah jadi jurang lebih jadi 20 karyawan,” tutur Ivan.
Namun, kesuksesan Ivan itu bukannya tanpa tantangan.
Dia harus berusaha keras dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat.
Akan tetapi, berkat bantuan media sosial, dia bisa cepat menemukan pasarnya.
“Satu-satunya hanya di lewat media sosial, kita jualan di media sosial,” ujar Ivan.
“Kita bakal berinovasi terus. Kita bakal terus bikin variasi baru gitu, kayak jahe kopi, jahe susu, banyak macam-macamnya,” dia mengakhiri. [Ass]