Sementara itu, Ibu Bowo, pengunjung pasar yang juga memiliki usaha kecil nasi rames menyatakan rasa senangnya atas penurunan sejumlah harga bapok. "Alhamdulillah, minyak goreng sudah banyak yang turun. Harga bawang merah juga sudah turun," katanya.
Perkembangan Harga Bapok Rata-Rata Harian Nasional Kemendag terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok secara harian melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 216 Pasar 90 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Per 26 Juli 2022 dibandingkan bulan lalu terpantau beberapa komoditas tercatat stabil.
Baca Juga:
Tinjau Pasar Prawirotaman, Mendag: Jelang Nataru, Harga Bapok Stabil dan Pasokan Terjaga
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan yaitu minyak goreng curah turun 9,38 persen menjadi Rp14.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana turun 13 persen menjadi Rp19.400/liter, minyak goreng kemasan premium turun 7,48 persen menjadi Rp23.500/liter, cabe rawit merah turun 20,19 persen menjadi Rp75.900/kg, cabe merah keriting turun 5,61 persen menjadi Rp70.700/kg, daging ayam ras turun 2,43 persen menjadi Rp36.200/kg, bawang merah turun 4,05 persen menjadi Rp56.800/kg, gula pasir turun 0,68 persen menjadi Rp14.500/kg, bawang putih kating turun 0,33 persen menjadi Rp30.200/kg.
Sementara itu, untuk harga minyak goreng curah berdasarkan pantauan harian SP2KP Kementerian Perdagangan di 216 pasar di seluruh Indonesia, secara rata-rata nasional sebesar Rp14.520/liter, turun 9,44 persen jika dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga minyak goreng curah di pulau Jawa dan Sumatra sudah sesuai HET Rp14.000/liter. Bahkan untuk Pulau Jawa dan Bali sudah mencapai Rp13.069/liter.
Baca Juga:
Mendag Budi Sosialisasikan Permendag Perdagangan Antarpulau Terbaru
Sementara di provinsi lain juga sudah menunjukkan tren penurunan dengan rincian rata-rata harga untuk wilayah Kalimantan Rp14.050/liter, Sulawesi Rp14.908/liter, Nusa Tenggara Rp16.125/liter, Maluku dan Papua sebesar Rp19.021/liter.
Harga minyak goreng curah di wilayah selain pulau Jawa-Bali dan Sumatra yang masih belum sesuai HET menggambarkan tantangan logistik yang dihadapi dalam pendistribusian program MGCR.
MGCR sudah tersedia di 17.825 pengecer mitra PUJLE yang tersebar di 271 kabupaten/kota di 27 provinsi dengan tanda khusus/spanduk HET. [JP]