KONSUMEN.net | Terkait video wanita heran dan protes karena dinyatakan positif Covid-19 padahal belum tes swab viral di media sosial (medsos), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menduga ada pelanggaran standard operating procedure (SOP) terkait peristiwa tersebut.
"Ini kalau 'human error' artinya ada prosedur internal dan SOP yang harus dipatuhi," kata juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi seperti dilansir detikcom dari Antara, Jumat (4/2/2022).
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Pihak penyelenggara tes, Bumame Farmasi, sebelumnya meminta maaf terkait kasus tersebut. Mereka menyatakan peristiwa itu terjadi karena kekeliruan atau human error yang terjadi di lapangan.
Nadia menjelaskan SOP merupakan suatu alur kerja dalam pelayanan tes PCR dan antigen yang sudah terstandardisasi serta menjadi panduan sebagai suatu petunjuk pelaksanaan.
"Jika kesalahan itu terbukti merugikan konsumen, perlu dilihat apakah sudah pelanggarannya," ujarnya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Nadia mengatakan Kemenkes telah menyerahkan segala bentuk pengawasan dari penyedia layanan tes PCR dan antigen kepada pemerintah daerah setempat sesuai domisili tempat usaha.
Dia menambahkan keputusan penjatuhan sanksi juga diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah setempat.
"Ini sanksi dan pengawasan di pemerintah daerah," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, penyedia layanan tes PCR dan antigen Bumame Farmasi dikritik konsumen karena dugaan terjadi kesalahan dalam melaporkan hasil PCR.
Seorang konsumen perempuan berinisial Z menyampaikan kritik tersebut kepada sejumlah petugas jaga Bumame Farmasi di Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta Selatan (Jaksel).
Z merasa dirugikan karena terancam gagal melakukan perjalanan akibat laporan hasil tes positif Covid-19 yang diberikan petugas dalam bentuk secarik kertas. Sementara itu, Z mengaku sama sekali belum menjalani tes antigen ataupun PCR.
Video terkait kritik itu pun viral di sejumlah media sosial dan telah direspons oleh manajemen Bumame Farmasi.
Dalam keterangan resmi perusahaan yang diterima di Jakarta, Kamis (3/2) malam, Bumame Farmasi menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan pengiriman hasil tes yang dialami Z.
"Sehubungan dengan berita yang beredar di berbagai media mengenai kesalahan administrasi di salah satu cabang Bumame Farmasi, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh insiden ini," kata manajemen Bumame dalam siaran tertulis.
Bumame membenarkan peristiwa yang dialami Z karena adanya kesalahan pengiriman hasil tes kepada pelanggan yang mempunyai nama yang sama karena kesalahan administrasi dari tim Bumame di lapangan.
Menanggapi kesalahan itu, Bumame dengan cepat dan tegas menindaklanjuti masalah tersebut dengan memperkuat SOP yang diterapkan kepada seluruh tim Bumame untuk memastikan kejadian serupa tidak akan terulang lagi. [JP]