Konsumen.WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC) Lenny Agustin menyatakan bahwa para desainer busana sopan Indonesia telah memiliki pasar yang besar di dalam negeri, namun masih menghadapi tantangan untuk memasuki pasar luar negeri.
Pada acara pembukaan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024), Lenny mengatakan bahwa perancang busana dalam negeri antara lain masih menghadapi tantangan dalam menyesuaikan rancangan dan kualitas bahan dengan selera konsumen luar negeri.
Baca Juga:
Konsumen Kini Lebih Memilih Harga Murah Dibandingkan Merek
"Desainer Indonesia perlu belajar market internasional, kan seleranya beda. Nah, itu bagaimana kita harus belajar banyak untuk memenuhi selera, dari kualitas, desain, attitude desainernya juga," katanya.
Sebagai gambaran, perancang busana sopan dalam negeri perlu menyesuaikan pemilihan bahan dan perancangan ukuran busana sopan dengan kondisi iklim serta selera umum konsumen di luar negeri.
Agar Indonesia bisa menjadi pusat busana sopan atau modest fashion dunia, Lenny mengatakan, para pelaku industri fesyen dalam negeri harus bisa memproduksi busana berkualitas tinggi serta memahami aturan perdagangan internasional.
Baca Juga:
OJK dan FSS Korea Bahas Pengawasan Lintas Batas dan Kerja Sama Keuangan
Selain itu, pemerintah perlu memfasilitasi dan mengintensifkan promosi produk busana sopan dalam negeri ke pasar internasional.
"Kalau sudah seluruh dunia belanjanya untuk baju Muslim di Indonesia, nah itu bisa menjadi satu poin penting untuk mendeklarasikan diri sebagai salah satu pusat mode," kata Lenny.
Dia mengemukakan bahwa Indonesia layak dijadikan sebagai pusat busana sopan dunia karena punya pasar besar dan banyak produk.