KONSUMEN.net | Starbucks berencana untuk berhenti menyediakan gelas sekali pakai yang selama ini sudah terkenal. Hal itu dalam rangka mengurangi sampah.
"Gelas kami ada di mana-mana, dan kami menyukainya. Tapi itu juga merupakan simbol masyarakat yang membuang sampah sembarangan," Chief Sustainability Officer Starbucks, Michael Kobori dikutip detikcom dari CNN, Rabu (16/3/2022).
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Kobori mengatakan ketika gelas dibuang, itu berakhir di tempat sampah. Tak jarang sampah ada di di jalan-jalan dan saluran air. Beberapa mungkin didaur ulang, tetapi daur ulang juga tidak sempurna, sebab masih ada sisa yang menjadi sampah.
Oleh sebab itu, Kobori mengatakan Starbuck ingin berhenti menyediakan cangkir sekali pakai. Pada 2025, perusahaan ingin setiap pelanggan menggunakan tempat minum mereka sendiri atau meminjam mug yang dapat digunakan kembali dari Starbucks.
"Itu bisa berarti meluncurkan lebih banyak program peminjaman mug yang membutuhkan deposit," lanjutnya.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Untuk membiasakan pelanggan untuk menggunakan tempat minumnya sendiri. Starbucks juga berencana pada akhir tahun depan, untuk membiarkan pelanggan menggunakan mug pribadi di setiap Starbucks di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Meskipun tidak serta merta gelas kertas dan plastik tidak ada. Menurut Kobori, rencana perusahaan ini diakui tidak akan mudah dilakukan karena sebagian besar pelanggan Starbucks terbiasa dengan tempat minum sekali pakai.
Selain itu, untuk menghapus produk sekali pakai, Starbucks sedang mempertimbangkan program peminjaman cangkir. Di mana pelanggan membayar deposit untuk cangkir dan nanti dikembalikan setelah digunakan.
VP Product Experience Starbucks Amelia Landers berharap model ini akan lebih selaras dengan pelanggan dibandingkan dengan upaya keberlanjutan lainnya.
"Saya pikir itu akan memimpin Kami sedang menguji sejumlah program (pinjam gelas) yang berbeda di seluruh dunia, 20 iterasi yang berbeda dan di delapan pasar yang berbeda," katanya.
Rencana peminjaman mug di Starbucks pernah diuji di Seattle tahun lalu. Pelanggan membayar deposit US$ 1, dan harus mengembalikan cangkir ke tempat sampah pintar yang terletak di toko untuk mendapatkan uangnya kembali. Pelanggan juga mendapatkan hadiah karena menggunakan cangkir.
Starbucks menjalankan program percontohan serupa di Jepang, Singapura, dan Inggris. Program tersebut masih dalam tahap uji coba, sehingga perusahaan ingin mendorong penggunaan reusable mug dengan cara lain. [JP]