Pergerakan IMK pada sebagian kelompok pendapatan rumah tangga (RT) cenderung menguat pada Februari 2025. Kenaikan terbesar IMK terlihat pada kelompok RT berpendapatan hingga Rp 1,5 juta per bulan (naik 20,0 poin) dan RT berpendapatan di atas Rp 7 juta per bulan (naik 11,9 poin).
Adapun untuk kelompok rumah tangga dengan pendapatan di atas Rp 7 juta per bulan, IMK tercatat konsisten di atas level 100.
Baca Juga:
BPR Duta Niaga Jadi Bank ke-17 yang Gulung Tikar di Tahun 2024, LPS Pastikan Dana Nasabah Aman
Sebaliknya, IMK RT berpendapatan di atas Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta per bulan dan kelompok RT berpendapatan di atas Rp 3 juta hingga Rp 7 juta per bulan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,4 poin dan 3,0 poin secara bulanan (month on month).
Seto menjelaskan, Indeks Menabung Konsumen (IMK) menunjukkan niat dan kemampuan menabung konsumen. Level IMK di atas 100 menunjukkan niat dan kemampuan menabung konsumen yang tinggi.
IMK terdiri dari dua komponen penyusun yaitu Indeks Intensitas Menabung (IIM) dan Indeks Waktu Menabung (IWM). IIM menunjukkan penilaian konsumen tentang intensitas dan kemampuan menabung, sedangkan IWM menggambarkan penilaian konsumen terhadap waktu yang tepat untuk menabung atau niat untuk menabung.
Baca Juga:
Program Penjaminan Polis Asuransi LPS 2028 Tidak Sertakan Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor
Kemudian, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) menunjukkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi, lapangan kerja dan pendapatan rumah tangga.
Level IKK di atas 100 menunjukkan konsumen lebih optimis terhadap kondisi ekonomi secara umum, ekonomi wilayah, kondisi lapangan kerja saat ini, dan prospeknya dalam enam bulan mendatang.
Adapun survei ini dilakukan terhadap 1.7008 responden rumah tangga di sembilan provinsi. Metode yang dilakukan adalah random sampling atau pengambilan contoh secara acak.