KONSUMEN.net | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 menjadi momentum tepat dalam meningkatkan kesejahteraan secara merata, bagi masyarakat dunia.
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam pembukaan TIIMM di Badung, Bali, pada hari ini, Kamis (22/9). Pertemuan yang digelar pada 21-23 September ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi
"Perdagangan, investasi, dan industri harus menjadi bagian dari solusi global. Bersama kita akan membangun kembali kepercayaan di antara negara G20 dalam menghadapi tantangan ekonomi global terkini," kata Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan menyebut, TIIMM mengangkat enam isu prioritas. Pertama adalah reformasi organisasi perdagangan dunia (WTO). Kedua, peran sistem perdagangan multilateral dalam memperkuat tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Ketiga, respons perdagangan, investasi dan industri dalam mengatasi pandemi dan mendukung arsitektur kesehatan global. Keempat, perdagangan digital dan rantai nilai global berkelanjutan. Kelima, peningkatan investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global. Keenam, yaitu industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan melalui industri 4.0.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap RI Pindahkan Ibu Kota Karena Naiknya Permukaan Laut Naik Tiap Tahun
"Saya mengundang para Menteri untuk berdiskusi bersama dan memberikan solusi nyata atas berbagai tantangan global. Untuk itu, kita perlu menggarisbawahi pentingnya koherensi dan sinergi antara kebijakan sektor perdagangan, investasi, dan industri. Kolaborasi dan kerja sama adalah kunci untuk mensukseskan keberhasilan Presidensi G20 Indonesia tahun ini," pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
Dalam sambutannya Menko Airlangga mengungkapkan bahwa TIIMM dapat menjadi generator G20 dalam menciptakan kesetaraan dan memberikan rekomendasi kebijakan.
Menurutnya, perdagangan dan investasi saja tidak akan cukup. Diperlukan sektor industri sebagai tambahan motor penggerak untuk mengamankan rantai pasok global.