Konsumen.WahanaNews.co, Jakarta - Pendapatan penjualan barang konsumen melalui program tukar tambah yang didukung kebijakan di China telah melampaui 1,3 triliun yuan (1 yuan = Rp2.218) atau sekitar 180,85 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.265), menurut data dari Kementerian Perdagangan China pada Rabu (15/1/2025).
Produk ramah lingkungan dan pintar sangat diminati, dengan penjualan ritel kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) naik lebih dari 40 persen pada 2024, menurut kementerian itu, yang dinyatakan Xinhua dikutip di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga:
WN China Klaim Sogok Petugas Imigrasi Soetta, Usai Viral Akhirnya Minta Maaf
Pada Maret 2024, Dewan Negara China merilis rencana aksi untuk mengimplementasikan pembaruan peralatan berskala besar dan tukar tambah barang konsumen. Langkah ini diambil hampir 15 tahun setelah kampanye pembaruan terakhir dilakukan.
Pada 8 Januari lalu, China mengumumkan serangkaian langkah guna memperluas cakupan program tukar tambah barang konsumen. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menggenjot permintaan domestik dan memacu pertumbuhan ekonomi.
Jumlah kategori peralatan rumah tangga yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi pemerintah bertambah dari delapan kategori pada 2024 menjadi 12 kategori pada 2025. Sementara itu, microwave, pemurni air, mesin pencuci piring, dan penanak nasi ditambahkan ke dalam daftar tukar tambah peralatan rumah tangga.
Baca Juga:
Qatar Berkomitmen Mau Bangun 1 Juta Rumah di RI, Tapi Kontraktornya Harus China
[Redaktur: Amanda Zubehor]