WahanaNews-Konsumen | Peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) tahun 2023 di Provinsi Kalimantan Timur diselenggarakan dengan berbagai kegiatan, di antaranya senam pagi, jalan sehat, pasar murah hingga talkshow yang dilaksanakan di GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda.
Ratusan masyarakat Kota Samarinda antusias mengikuti acara yang dihadiri oleh sejumlah perangkat daerah dan instansi Pemerintah Provinsi Kaltim.
Baca Juga:
Pelindungan Konsumen Sistem Pembayaran
"Hari ini menjadi kesempatan bagi masyarakat Samarinda untuk berolahraga sekaligus berbelanja kebutuhan pokok di pasar murah dan menikmati wisata kuliner," kata Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kaltim Ujang Rachmad saat membuka acara di Samarinda, Minggu (02/07/23).
Selain itu, masyarakat juga bisa mendapatkan sejumlah pengetahuan pada acara talkshow dengan tema "Hati-Hati Belanja Online," dengan narasumber Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindagkop UKM Kaltim Heni Purwaningsih, Moga Simatupang dari Dirjen PKTN dan Tulus Abadi, Ketua YLKI Jakarta.
Menurut Rahmad, kegiatan ini dilaksanakan dalam agenda peringatan Harkonas tahun 2023 yang resminya jatuh pada 20 April lalu.
Baca Juga:
Perlindungan Konsumen Era Digital: Ini 4 Langkah Aman Ajukan Keluhanmu
Tujuan utama dari penyelenggaraan acara adalah memastikan perlindungan konsumen di Kalimantan Timur, meningkatkan pemahaman konsumen akan hak dan kewajiban, serta mengingatkan produsen akan hak dan kewajibannya.
"Poin penting dalam perlindungan konsumen ini, kedua belah pihak harus melaksanakan hak dan kewajiban secara proporsional," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Ujang mengungkapkan pada tahun 2022, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Kalimantan Timur mencapai 55,25 dan berada pada kategori mampu. Untuk penilaian tertinggi dalam IKK ini adalah kategori tertinggi berdaya.
"Kalimantan Timur sangat berpotensi mencapai IKK yang berada pada kategori berdaya, sehingga perlu dilakukan upaya yang tepat guna untuk mencapainya," ujarnya.
Namun, pada periode Mei 2023, inflasi di Kaltim turun menjadi 0,2 dari bulan sebelumnya, yaitu 0,42.
Penurunan ini disebabkan oleh penurunan biaya transportasi. Namun, perlu diingat bahwa inflasi di Kaltim bulan ini dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Ia menyebutkan dalam rangka pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga, Pemerintah Provinsi Kaltim melaksanakan strategi dengan menjaga ketersediaan pasokan, harga yang terjangkau, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.[zbr]