Konsumen.WahanaNews.co, Ambon - Inflasi yang tinggi dapat membuat masyarakat mengubah perilaku konsumsi dan pola belanja mereka. Hal ini ditegaskan oleh Prof. Teddy Christianto Leasiwal, pakar ekonomi dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, baru-baru ini.
Menurut Prof. Teddy, ketika inflasi meningkat, masyarakat cenderung lebih selektif dalam berbelanja.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
“Masyarakat akan menahan untuk berbelanja dan memprioritaskan barang-barang yang dianggap penting, terutama kebutuhan pokok seperti bahan pangan, beras, dan sayur,” jelasnya.
Selain itu, inflasi yang tinggi juga berdampak pada sektor UMKM. Konsumen lebih memusatkan pengeluaran pada barang esensial, sehingga permintaan untuk produk-produk penunjang mengalami penurunan.
“Produksi juga menurun karena masyarakat lebih memilih barang yang dibutuhkan daripada produk lain yang bersifat sekunder,” tambahnya.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Prof. Teddy menekankan bahwa konsumen kini cenderung mencari alternatif yang lebih murah untuk menghemat pengeluaran. Kemampuan belanja mereka menurun, sehingga perilaku konsumen berubah dan cenderung menahan pengeluaran.
"Perubahan ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi yang penuh tekanan akibat inflasi tidak hanya mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, tetapi juga memberikan tantangan bagi pelaku usaha, khususnya UMKM, dalam menjaga daya beli konsumen dan mempertahankan produksi mereka," tutup Prof Teddy.
[Redaktur: Amanda Zubehor]