KONSUMEN.net | Berbagai perusahaan telah menimbang model kerja yang berbeda untuk kembali ke kantor. Namun, varian Omicron mengacaukan hal tersebut.
Melansir detikcom, Jumat (3/12/2021), berbagai perusahaan tengah memahami varian tersebut dan dampaknya pada operasi dan keuntungan mereka. Sebagian besar mengambil sikap wait and see, memantau seberapa cepat dan potensi bahaya varian baru ini.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
Google Alphabet sendiri telah menunda tanpa batas rencana kembali ke kantor di seluruh dunia.
Chief people officer produsen toilet mewah Lixil Corp, Jin Montesano mengatakan, perusahaan telah menyimpang dari struktur kerja Jepang yang kaku.
"Ini bukan lagi tempat untuk bekerja, di mana pun Anda menyelesaikan pekerjaan, di sanalah Anda bekerja," katanya.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
"Yang ingin kami lakukan adalah menata ulang kantor," tambahnya.
Negara-negara bergerak cepat minggu ini untuk memberlakukan larangan atau aturan pengujian yang lebih ketat perjalanan setelah varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika selatan.
"Kami hampir dapat membandingkannya dengan situasi perang," kata CEO Philip Morris, Jacek Olczak.