WahanaNews-Konsumen | Studi perdagangan global dari Accenture menyatakan terdapat potensi 1 miliar konsumen digital native dari generasi baru di delapan negara, termasuk Indonesia, selama satu dekade ke depan untuk penciptaan peluang pertumbuhan perdagangan digital.
Salah satu temuan yang relevan bagi Indonesia adalah tujuh dari sepuluh konsumen digital Indonesia (67,6 persen) lebih memilih berbelanja di aplikasi media sosial daripada platform lainnya atau jumlah yang lebih tinggi dibandingkan konsumen dari negara lain.
Baca Juga:
Amradi S.E Resmi Mendaftar di KPU Muaro Jambi Sebagai Calon DPRD
"Saat ini, para perusahaan baik yang beroperasi di negara-negara tersebut perlu menyadari bahwa konsumen digital baru ini akan semakin relevan. Begitu juga bagi para perusahaan multinasional yang ingin mengembangkan bisnis mereka dan menyeimbangkan portofolio global mereka," kata Global Commerce Lead, Accenture Song Fabio Vacirca dalam pernyataan di Jakarta, Kamis (11/05/23).
Laporan bertajuk The Next Billion Consumers: A Fast- Growing Opportunity for Digital Commerce memastikan generasi konsumen digital akan menghadirkan peluang besar bagi banyak perusahaan global seiring dengan potensi perdagangan digital yang mampu mengatasi hambatan-hambatan tradisional.
Namun, studi yang sama juga menemukan bahwa meskipun pendapatan perdagangan digital meningkat empat kali lipat sejak 2017 menjadi 211 miliar dolar AS (Rp3.103 triliun) pada 2022, termasuk pertumbuhan yang mencapai hampir tiga kali lipat di Indonesia, sebagian besar perusahaan multinasional tidak siap untuk melayani para konsumen digital.
Baca Juga:
Kepuasan Konsumen Terhadap Pengalaman Belanja Online Menurun
"Perusahaan juga perlu menyadari bahwa strategi yang didasarkan pada model konsumerisme barat, evolusi perlahan dari model perdagangan tradisional ke model perdagangan digital yang terjadi selama beberapa dekade, tidak akan berhasil untuk konsumen baru ini," ujarnya.
Ia pun memastikan berbagai perusahaan tersebut harus langsung mengutamakan pendekatan digital dan meninggalkan pendekatan yang lama dan kuno kepada konsumen digital yang rata-rata mencakup tiga generasi yaitu generasi alfa, generasi Z dan generasi milenial.
Laporan juga menyebutkan sebanyak 78 persen masyarakat Indonesia dan 65 persen konsumen baru lebih memilih menggunakan metode pembayaran daring. Kemudian "likes dan "komentar baik" di media sosial ikut memmengaruhi keputusan pembelian 86 persen online konsumen Indonesia dan 76 persen konsumen baru.