WahanaNews-Konsumen | Perusahaan otomotif Tesla pangkas harga mobil listriknya di China untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari tiga bulan. Sontak saja ini memicu protes oleh sebagian besar konsumen mereka di negara tirai bambu.
Mengutip Reuters, langkah itu dilakukan setelah penjualan mobil Tesla turun menjadi 55.796 unit pada Desember 2022 menurut data Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA).
Baca Juga:
Elon Musk Dinobatkan sebagai CEO dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah
Produsen asal Amerika Serikat itu memangkas harga mobil terlarisnya seperti Model Y dan Model 3 sekitar 6 hingga 13,5 persen.
Harga awal untuk Model Y diturunkan dari 288,9 ribu yuan menjadi 259 ribu yuan. Sementara, harga untuk model 3 dipotong dari 265,9 yuan menjadi 229 ribu yuan.
Banderolnya ini jauh lebih rendah 24 persen hingga 32 persen daripada di Amerika Serikat yang merupakan pasar terbesar bagi Tesla.
Baca Juga:
Investor Tesla Setujui Paket Gaji CEO Elon Musk Senilai Rp917 Triliun
Vice President Tesla China, Grace Tao mengklaim bahwa penurunan harga ini terkait dengan inovasi teknik dan menjawab seruan Pemerintah China untuk mendorong pembangunan ekonomi dalam negeri.
Meski demikian, keputusan Pemerintah China untuk mengakhiri subsidi lebih dari satu dekade untuk pembelian kendaraan listrik menjadi salah satu faktor, kenapa pabrikan melakukan pemangkasan harga.
Ini juga bertujuan untuk mempertahankan penjualan karena permintaan yang mulai menurun di negara itu. Akibatnya, banyak konsumen jenama asal negara Paman Sam tersebut melakukan protes.