WALINKI.ID | Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak mengatakan, ketahanan keluarga bisa menjadi salah satu kunci untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di dalam lingkungan keluarga.
Salah satunya melalui peran orang tua dalam membentengi anak dari penyalahgunaan narkoba.
Baca Juga:
Setkab Dorong Peran Aktif ASN dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
“Jadi semua itu berawal dari kelurga. Misal keluarga yang harmonis, keluarga yang kokoh, maka semakin tinggi pula ketahanan anak itu dari bahaya narkoba. Karena kadang-kadang kalau di luar itu pergaulan kan tidak semuanya 100% bisa dikontrol, jadi disinilah peran ketahanan keluarga sangat penting,” kata Arumi saat menghadiri Workshop Kader Pemuda Anti Narkoba Provinsi Jatim Tahun 2022 di Ruang Bhinaloka Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan 110 Surabaya, Selasa, (4/10/2022).
Arumi mengatakan, keluarga adalah elemen masyarakat terkecil yang sangat berperan dalam kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Untuk itu, keluarga atau orang tua seharusnya tahu perubahan apa yang terjadi pada anaknya.
“Karena narkoba itu kan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan dan lebih dekat daripada yang kita bayangkan. Jadi hal ini benar-benar harus kita waspadai, misalnya ada perubahan yang terjadi pada anak, orangtua harus mencari tahu, jangan sampai anaknya justru terjerumus penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Baca Juga:
BNNP Kalsel Rehabilitasi 500 Korban Penyalahguna Narkoba Selama 2023
Menurutnya, selain peran penting keluarga, peran lingkungan maupun organisasi kemasyarakatan juga berpengaruh dalam ikut mencegah penyalahgunaan narkoba.
Untuk itu, sebagai mitra kerja Pemerintah dan Organisasi/Lembaga Kemasyarakatan, TP PKK Provinsi Jatim juga menjadi mitra Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba.
Untuk itu, ia menyambut baik diselenggarakannya Workshop Kader Pemuda Anti Narkoba Jawa Timur yang diikuti oleh pengurus atau yang membidangi Pokja I TP PKK Kab/Kota dan perwakilan pemuda Kab/Kota Se Jatim.
Sekaligus Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Penguatan Keluarga Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika.
“Gerakan PKK pada hakikatnya merupakan gerakan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan prinsip kerja prespektif. Melalui gerakan PKK ini pula peran aktif segenap lapisan masyarakat dalam pembangunan ikut digalang dan ditingkatkan, termasuk ikut melakukan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Lebih lanjut menurutnya, selain keluarga, dasawisma juga bisa ikut berperan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Dasawisma yang merupakan kumpulan 10-20 keluarga begitu strategis dalam upaya preventif mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Penyuluhan-penyuluhan terkait narkoba ini perlu ditumbuh kembangkan melalui pertemuan-pertemuan yang dilakukan di dasawisma maupun kelompok-kelompok masyarakat yang ada. Tentunya dengan maksud untuk mempersempit gerak peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Tidak hanya itu, penyuluhan penyebaran informasi bisa dilakukan dengan metode TISA GALUH (Tiap Satu Kader Mengedukasi, memberikan Pengetahuan Kepada tiga orang dalam satu keluarga dan selanjutnya tiga orang ini akan meyebar luaskan kepada sepuluh orang di luar dasawismanya).
“Dari penyuluhan dan sosialisasi ini diharapkan ada pengetahuan, pemahaman, kesadaran tentang kerugian bila terjerumus dalam jeratan narkoba. Sekali lagi, narkoba adalah musuh bersama. Bahkan pelakunya tidak hanya masyarakat sendiri. Maka dari itu, diperlukan tindakan bersama yang serius, sistematis, terencana, antara masyarakat dan stakeholder untuk bergerak dan aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala BNN Provinsi Jatim Brigjen (Pol), M. Aris Purnomo mengatakan, sinergi dengan TP PKK Provinsi Jatim ini diharapkan akan menguatkan upaya dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba di Jatim terutama di kalangan anak muda.
“Apalagi kader PKK ini kan ada program ketahanan keluarga jadi kami harapkan itu bisa menjadi benteng dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Sehingga kami harap kita bisa menciptakan Jawa Timur bebas narkoba,” pungkasnya. [jat]