Selain itu, lanjut dia, Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sampai dengan tahun 2021 hanya 242.537 Ha dengan jumlah petani sawit 105.684 petani dengan anggaran yang disalurkan sebesar Rp6,59 triliun. "Jika di lihat dari target program PSR dari tahun 2017-2021 yaitu sebesar 745.780 ha maka dari sisi capaian hanya sekitar 33 persen," kata Darto.
Menurut dia, rendahnya capaian karena sulitnya petani mengakses program PSR mulai dari peraturan yang berubah-ubah, persyaratan yang sulit, termasuk sosialisasi yang kurang di lakukan sampai di desa-desa sawit.
Baca Juga:
Bappebti Pilih Kalbar Jadi Tuan Rumah Literasi Bursa CPO ke-4
Dia menyarankan agar BPDPKS ke depan tidak hanya fokus pada percepatan PSR, tetapi juga bagaimana mempersiapkan dukungan pada prakondisi PSR mulai dari pendataan petani sawit, dukungan pembentukan kelembagaan petani sawit, serta penguatan manajemen kelembagaan.
Sekjen SPKS juga berharap agar ada pelibatan semua asosiasi petani sawit dalam mensukseskan program BPDPKS seperti program PSR dan juga percepatan ISPO kedepanya. SPKS, kata Darto, sangat mendukung upaya BPDPKS untuk program-program sawit berkelanjutan seperti memetakan kebun petani sawit swadaya, membangun kelembagaan petani sawit dan juga melatih SDM petani langsung di desa-desa. [tum]