"Memang salah satunya yang harus dibenahi di Garuda itu penyewaan pesawat terbangnya, lalu SOP dalam menjalankan daripada Garuda itu sendiri. Ketiga business model atau business plan-nya seperti apa, jangan sampai nanti restrukturisasi Garuda ini selalu berulang-ulang," imbuhnya.
Sebelumnya, rencana penambahan modal oleh konglomerat Chairul Tanjung sempat mengemuka belum lama ini. Chairul menambahkan, CT Corp sebagai salah satu pemegang saham emiten bersandi GIAA ini siap menambah modal jika proses restrukturisasi selesai dijalankan.
Baca Juga:
Saat Menjadi Buangan Politik, Sosok Ini Jadi Teman Setia Anwar Ibrahim
"Kalau selesai rencananya kami akan menambah modal untuk memperkuat," ungkap CT di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/1/2022).
CT mengatakan, saat ini proses restrukturisasi Garuda masih terus berlangsung. Hampir seluruh kreditur siap mengikuti proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) perseroan. Kendati ada beberapa kreditur dari pihak lessor belum sepakat.
"Garuda dalam proses restrukturisasi, kita tunggu saja. Yang masih maju mundur itu dari lessor," tuturnya usai menggelar konferensi pers tentang rights issue BBHI di gedung BEI, Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Baca Juga:
CT Ungkap Gaya kepemimpinannya dalam Berbisnis 40 Tahun Terakhir
Menurutnya, tidak lama lagi proses restrukturisasi tersebut akan selesai. Sehingga, eksekusi penambahan modal bisa segera dilakukan untuk menyelamatkan Garuda. Tak hanya menambah modal, nantinya, kata CT, juga akan ada investor strategis baru yang juga akan masuk ke Garuda Indonesia. Diperkirakan investor strategis itu berupa maskapai.
"Itu kan pembicaraan antara pemerintah dengan kami. Nanti rencananya kami akan undang investor strategis itu dalam tahap pembicaraan," tuturnya. [tum]