"Harga input yang lebih tinggi termasuk bahan bakar, logam dan semikonduktor berarti bahwa gangguan itu meluas di seluruh sektor manufaktur (Korea Selatan)," ujar Ekonom S&P Global Market Intelligence Usamah Bhatti.
"Yang mengatakan, tingkat inflasi harga input turun ke level terendah empat bulan sebagai tanda sementara bahwa tekanan harga telah mencapai puncaknya, meskipun inflasi biaya tetap jauh di atas rata-rata jangka panjang," imbuhnya.
Baca Juga:
Gabel: Pertek Kementerian Perindustrian Tidak Hambat Produksi Elektronika Domestik
Lebih lanjut, PMI untuk Taiwan, pembangkit tenaga listrik manufaktur semi-konduktor, menunjukkan aktivitas pabrik turun pada laju paling tajam sejak Mei 2020.
Kendati demikian, di tengah perlambatan industri manufaktur Asia, ekspor Korea Selatan tumbuh lebih tinggi pada Juli (secara tahunan) karena permintaan dari Amerika Serikat, yang mengimbangi melambatnya penjualan ke China.
Di sisi lain, industri manufaktur di sejumlah negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand justru mengalami pertumbuhan. [jat]