"Salah satu alasannya adalah kekhawatiran inflasi pangan dan energi terutama pasca Lebaran. 2019 bertepatan dengan Ramadan-Lebaran inflasi hanya 0,68 persen mtm. Proyeksi inflasi di momen Lebaran 2022 bisa menembus 1,5 persen-1,7 persen mtm," kata dia.
Pemulihan Ekonomi
Baca Juga:
Sri Mulyani Tolak Anggaran Pertahanan Prabowo dengan Alasan Khusus
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan pertumbuhan peredaran uang seiring dengan pemulihan ekonomi di dalam negeri, khususnya Jabodetabek sebagai pusat ekonomi negara.
Dengan asumsi perputaran uang sekitar Rp50 triliun pada periode Lebaran tahun lalu, ia perkirakan di tahun ini perputaran uang bisa mencapai Rp60 triliun, masih kalah dari era sebelum pandemi di kisaran Rp 70 triliun.
"Sebelum pandemi covid-19 Rp 70 triliun karena ada aktivitas Lebaran, tahun ini sudah membaik dari 2020 dan 2021, mungkin di kisaran Rp 50 triliun-Rp 60 triliun tapi belum akan kembali (ke level sebelum pandemi)," tandasnya. [tum]