Kedua, real interest rate Indonesia kurang menarik ketimbang sejumlah negara emerging market lainnya yang mempunyai angka yang positif seperti Brasil, Meksiko dan Cina. Saat ini real interest rate Indonesia berada di angka -0,46.
Adapun angka real interest rate masing-masing di Cina sebesar 1,55, Brasil (7,28), dan Meksiko (1,59).
Baca Juga:
Wow! Cadangan Minyak Indonesia Capai 4,4 Miliar Barel, Kalimantan Paling Kaya
“Dengan posisi tersebut, para investor portofolio memiliki lebih banyak opsi dalam menempatkan dananya di luar pasar keuangan Amerika Serikat,” kata Sunarsip dalam konferensi pers, Sabtu, 19 November 2022.
Ketiga, ketimpangan pasokan dan permintaan dolar AS. Saat ini, menurut Sunarsip, permintaan dolar AS masih tinggi, terutama untuk kebutuhan impor, repatriasi, pembayaran utang luar negeri (ULN).
Sementara itu, pasokan dolar AS cenderung stagnan akibat keterbatasan dana asing yang masuk ke pasar dalam negeri.
Baca Juga:
MK Ketok Palu, Polisi Aktif Tak Bisa Lagi Duduki Jabatan Sipil Tanpa Pensiun
Terbatasnya suplai valas antara lain itu terlihat dari indikator loan to deposit ratio (LDR) valas yang melonjak pada tahun ini.
Kenaikan LDR valas itu mencerminkan bahwa kebutuhan pembiayaan valas tinggi namun suplai valas dari masyarakat terbatas.
Rasio utang meningkat