WALINKI ID | PT Freeport Indonesia (PTFI) optimistis pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga di Kawasan Industri Terintegrasi JIIPE di Gresik, Jawa Timur akan selesai pada 2023.
Dengan begitu, perusahaan menargetkan dapat memproduksi 35-50 ton emas per tahun.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan pada saat smelter beroperasi nanti, perusahaan akan mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga menjadi 600 ribu ton katoda tembaga dan 35-50 ton emas per tahun.
"Yang akan kita bangun sekarang akan produksi 500 ribu hingga 600 ribu ton katoda tembaga dan juga 35-50 ton emas per tahun," kata dia dalam acara Talk To Titans CNBC Indonesia, Selasa (10/5/2022).
Selain itu, PTFI juga akan membangun fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) untuk pengolahan menjadi emas batangan. Adapun hasil produksi emas batangan tersebut nantinya akan diserap oleh BUMN tambang lainnya yakni PT Antam Tbk.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
Tony sendiri optimistis smelter di Kawasan Industri Terintegrasi JIIPE di Gresik, bisa mencapai 50% pada akhir 2022. Hal ini setelah progres pengerjaan proyek smelter dilaporkan mencapai 23% dengan total biaya yang dikeluarkan hampir mencapai US$ 700 juta.
"Akhir tahun ini bisa mencapai 50% progresnya dengan biaya US$ 1,6 miliar sampai akhir tahun. Kan total investasi US$ 3 miliar sampai akhir tahun sekitar Rp 22 triliun," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menilai setidaknya butuh lima tahun lagi untuk proyek smelter ini selesai, atau paling cepat bisa beroperasi sepenuhnya ada 2024 mendatang.