WALINKI ID | Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mencatat realisasi investasi hulu migas hingga kuartal 1 baru mencapai US$ 2,1 miliar atau sekitar Rp 30 triliun.
Capaian ini setidaknya hanya 16% dari target investasi yang dipatok dalam APBN 2022 yakni sebesar US$ 13,2 miliar.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Siap Layani Energi Mitra Global
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto berharap agar proyek proyek yang saat ini dalam proses pengerjaan dapat segera berjalan. Sehingga hal ini akan berdampak pada realisasi investasi hulu migas tahun ini.
"Untuk investasi ini ada proyek-proyek yang masih belum berjalan seperti yang kita harapkan sehingga investasi baru mencapai 16% atau US$ 2,1 miliar," kata dia dalam Konferensi Pers - Kinerja Hulu Migas Kuartal I Tahun 2022, Jumat (22/4/2022).
Sementara, untuk realisasi penerimaan negara dari hulu migas hingga kuartal 1 ini telah mencapai US$ 4,4 miliar atau Rp 62,9 triliun. Adapun capaian ini telah mencapai 44% dari target yang sudah ditetapkan dalam APBN sebesar US$ 9,95 miliar.
Baca Juga:
SKK Migas Kalsul dan KKKS Kunjungi Kemenhub RI Pastikan Kelancaran Hulu Migas
"Kemudian penerimaan negara cukup besar di kuartal 1 sudah mencapai 44% dari target setahun jadi US$ 4,4 miliar," kata dia.
Sebelumnya, SKK Migas menyampaikan bahwa investasi hulu migas sejak periode 2017 hingga 2021 relatif stagnan. Pasalnya, realisasi investasi hanya berkisar di level US$ 10-an miliar.
Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno berharap supaya target investasi pada tahun ini dapat tercapai. Adapun target investasi untuk sektor hulu migas 2022 ditetapkan sebesar US$ 13,2 miliar, naik 23,4% dari realisasi investasi migas 2021 yang mencapai US$ 10,7 miliar.