Hal tersebut menjadi urgensi bagi pelaku industri FMCG seperti Unilever Indonesia. para pelaku usaha harus bisa dengan cepat merespon perubahan prilaku tersebut.
Bagi Unilever Indonesia, ini harus disikapi dengan gesit memanfaatkan momentum yang, bukan hanya membawa tantangan tetapi juga, membuka banyak peluang baru.
Baca Juga:
Kominfo: Informasi Hoaks Covid-19 Kian Meluas
“Kami melipatgandakan kegesitan dalam berinovasi sejak awal pandemi,” ungkap Ira.
Di tahun 2020 tercatat Unilever Indonesia telah melahirkan 40 inovasi produk untuk menjawab kebutuhan pelanggan dan konsumen yang terus berubah, terutama dalam hal permintaan dan pola belanja.
Ira Noviarti, menjelaskan Unilever Indonesia memprediksi, setidaknya delapan perubahan perilaku konsumen akan terus bertahan bahkan setelah pandemi berakhir. perubahan prilaku konsumen ini juga didorong juga oleh gaya hidup konsumen yang kini serba digital.
Baca Juga:
Kecanduan Era Digital, Ancaman atau Tantangan?
Delapan perubahan perilaku konsumen yang diperkirakan akan bertahan dalam jangka waktu panjang dan saling terkait satu sama lain.
Pertama, Gaya Hidup Bersih dan Sehat. Kesehatan akan tetap menjadi perhatian konsumen, tidak hanya di dalam tetapi juga di luar rumah sebagai bentuk proteksi diri. itu sebabnya, produk dengan brand yang terpercaya dan berkualitas akan semakin dicari.
Kedua, semua aspek keseharian menjadi lebih fluid. Oleh karena itu, konsumen akan mencari produk yang membantu mereka tetap produktif di dalam rumah, dan produk yang dapat melindungi diri mereka secara efisien dan praktis di luar rumah.