Wamendag turut menyampaikan bahwa sistem perdagangan global memegang peranan penting selama pandemi yang telah berlangsung selama hampir tiga tahun belakangan ini.
“Sistem perdagangan global telah menjadi sumber fleksibilitas, diversifikasi, dan kekuatan selama pandemi. Ini membantu negara-negara mengatasi pandemi dengan memfasilitasi akses ke pasokan medis, makanan, dan barang-barang konsumen, serta mendukung pemulihan ekonomi mereka,” terang Wamendag
Baca Juga:
Dukung Inovasi Ritel, Wamendag Roro Tegaskan Kontribusi Ritel bagi Ekonomi dan Perdagangan Nasional
Selain itu, pandemi ini juga dinilai telah meningkatkan peran ekonomi digital dalam membangun rantai pasokan dan nilai global yang tangguh dan bermanfaat bagi semua orang, terutama untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan bisnis yang dimiliki perempuan.
Tak hanya itu, transformasi digital telah berkontribusi pada ketahanan nilai global dan rantai pasokan, mengurangi biaya dalam perdagangan internasional, dan memberdayakan seluruh lapisan usaha untuk menjangkau pasar global.
“Digitalisasi juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan dan iklim dengan mengurangi emisi dan limbah CO2 secara signifikan,” tegas Wamendag.
Baca Juga:
Jadikan Perdagangan Lebih Adil dan Berkelanjutan, Wamendag Roro: Indonesia Perlu Manfaatkan Hidrogen
Indonesia, sambung Wamendag, akan mendorong kolaborasi dengan sektor swasta untuk menjembatani kesenjangan digital dengan membangun infrastruktur digital, meningkatkan kapasitas digital bagi mereka yang rentan dan kurang terwakili, serta akses ke masalah keuangan.
Kemitraan dengan sektor swasta juga dapat memainkan peran penting dalam transisi Indonesia menuju ekonomi hijau melalui investasi dan industri yang berkelanjutan.
Selanjutnya, terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs), Wamendag meyakini, perdagangan dapat dan harus memainkan peran penting di bidang lingkungan yang mempercepat kemajuan menuju pencapaian SDGs.