KONSUMEN.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat, seiring dengan penguatan bursa saham di kawasan Asia dan global.
IHSG ditutup menguat 101,21 poin atau 1,30 persen ke posisi 7.892,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,59 poin atau 0,80 persen ke posisi 829,85.
Baca Juga:
Hans Kwee: Kebijakan Tarif Impor AS Picu Sentimen Terbatas Pasar RI
“Data ekonomi terkini menunjukkan ketahanan ekonomi di negara-negara maju, dan perlunya bank sentral menjaga kebijakan moneter tetap akomodatif,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Dari mancanegara, data inflasi The Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS) memperlihatkan bahwa kebijakan tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump belum mempengaruhi harga di tingkat konsumen, sehingga memperbesar peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada bulan depan.
Inflasi Juli 2025 AS tercatat sebesar 0,2 persen month to month (mtm) dan 2,7 persen year on year (yoy), yang masing-masing di bawah estimasi sebesar 0,2 persen (mtm) dan 2,8 persen (yoy), serta turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,3 persen (mtm).
Baca Juga:
Rupiah Sentuh Level Terendah Sejak 1998, Menko Airlangga Angkat Bicara
Pasar kontrak berjangka (futures) memperkirakan 94 persen peluang The Fed memangkas suku bunga untuk pertama kali tahun ini sebesar 25 basis poin pada September 2025, atau naik dari peluang 86 persen sehari sebelumnya dan 57 persen pada bulan lalu.
Dari kawasan Asia, inflasi tingkat produsen di Jepang melambat pada Juli 2025, memperkuat pandangan Bank of Japan (BOJ) bahwa tekanan kenaikan harga akibat lonjakan biaya bahan baku akan mereda.
Producer Price Index (PPI) Jepang naik 2,6 persen (yoy) pada Juli 2025, terendah sejak Agustus 2024, lebih lambat dari kenaikan 2,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya namun masih sedikit lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 2,5 persen (yoy).