Duta mengakui, ia tergolong member yang rutin menginvestasikan uang ke MarkAI. Bahkan, keuntungan yang diperoleh kembali diputar ke MarkAI. Hingga saat ini sekira USD 4000 uang miliknya mengendap di MarkAI.
"Dari USD 5000 uang tertanam masih USD 4000 dolar uang saya yang masih mengendap," ucap dia
Baca Juga:
Ini Tips Memilih Broker Terbaik saat Mau Mulai Trading
Senada, Fisiharto yang juga member MarkAI juga bernasib serupa. Ia mengaku membawahi 120 orang dengan total investasi paling tinggi Rp700 juta. Fisiharto sendiri mengaku merugi Rp 128 juta.
"Kalau saya rugi Rp128 juta," ucap dia.
Hingga berita ini diturunkan, laporan Member robot trading kripto MarkAI masih diproses di SPKT Polda Metro Jaya. [AS]