“Oleh karena itu, saat ini kami tengah menjajaki kerja sama dengan PT Taspen (Persero) untuk masuk ke segmen tersebut,” imbuhnya.
Bentuk keseriusan Bank Muamalat untuk merealisasikan business refocusing tercermin juga melalui Muamalat Associate Program (MAP), sebuah trainee program yang diinisiasi khusus untuk segmentasi konsumer.
Baca Juga:
Bawaslu Barito Selatan Gelar Media Gathering untuk Sinergitas Pilkada 2024
Selain itu, bank yang beroperasi sejak tahun 1992 ini juga melakukan shifting dan reskilling karyawan kantor pusat Bank Muamalat menjadi Relationship Manager (RM) untuk melayani nasabah konsumer.
Bank Muamalat juga menerapkan strategi ritelisasi pada akuisisi pendanaan atau funding melalui keunggulan digital platform yang saat ini dimiliki oleh Bank Muamalat seperti Muamalat Digital Islamic Network (MDIN) dan Cash Management System (MADINA). Didukung juga oleh berbagai program akuisisi pendanaan ritel yang diharapkan akan semakin memperkuat likuiditas Bank Muamalat.
Melalui strategi bisnis tersebut, pembiayaan Bank Muamalat ditargetkan dapat tumbuh di atas 40% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh di atas 20% pada akhir 2023. Adapun total aset Bank Muamalat diharapkan dapat tumbuh di atas 15%.
Baca Juga:
Bawaslu Telusuri Dugaan Pelanggaran Pemilu oleh ASN Pemkot Bengkulu
[Redaktur: Amanda Zubehor]