Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih, mengapresiasi langkah bersama ini.
“Kegiatan ini memperlihatkan komitmen nyata dari semua pihak yang terlibat. Terima kasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi. Ini bukan kegiatan simbolik, tetapi upaya berkelanjutan menangani lahan kritis. Sinergi seperti ini penting dan ke depan kita bisa memperluasnya ke area lain,” ujarnya.
Baca Juga:
Rekrutmen PLN 2025 Ditutup, 245 Ribu Lebih Pelamar Berebut Kesempatan Jadi Bagian Transformasi Energi Nasional
Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, Rizaldy Danar Priambodo, menegaskan pentingnya kerja kolektif untuk mengatasi abrasi.
“Kegiatan ini memperlihatkan komitmen nyata dari semua pihak yang terlibat. Terima kasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi. Ini bukan kegiatan simbolik, tetapi upaya berkelanjutan menangani lahan kritis. Sinergi seperti ini penting dan ke depan kita bisa memperluasnya ke area lain,” ujarnya.
General Manager PLN UID Jawa Barat, Sugeng Widodo, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari kontribusi jangka panjang PLN terhadap ekosistem dan masyarakat.
Baca Juga:
Perkuat Teknologi dan SDM, PLN Enjiniring Jalin Kolaborasi Global dengan EPPEI
"Pohon-pohon yang ditanam hari ini akan menjadi benteng alami dari abrasi, penyerap karbon, sekaligus sumber kehidupan. Mangrove memberi perlindungan, sementara pohon produktif membuka peluang ekonomi baru bagi warga. Ini adalah bekal energi masa depan, penangkal bencana, dan dukungan bagi keberlanjutan ekosistem pesisir. PLN Group akan terus membuka ruang kolaborasi dalam menjaga lingkungan,” jelasnya.
Gerakan “Roots of Energy” di Karawang merupakan bagian dari penanaman serentak PLN Group di seluruh Indonesia, sejalan dengan misi transisi energi dan dekarbonisasi.
Bagi PLN, keberlanjutan bukan hanya tentang menyediakan listrik rendah emisi, tetapi juga menjaga bumi, menjaga masyarakat, dan membangun masa depan yang hijau dan aman bagi generasi berikutnya.