“Proses seleksi ekshibitor Paviliun Indonesia di Fine Food 2022 cukup ketat dikarenakan kami ingin tunjukkan kepada masyarakat Australia bahwa Indonesia memiliki produk yang sehat, berkelanjutan, dan inovatif sesuai dengan tren dan selera pasar Australia. Terbukti selama pameran berlangsung, Paviliun Indonesia ramai dikunjungi,” terang Annisa.
Produk-produk yang dipamerkan di Paviliun Indonesia, antara lain makanan dan camilan buah yang diolah dengan metode pengeringan beku (freeze-dried) dari PT Hijaukan Bumi Lestari; kemasan dan alat makan yang berkelanjutan yang terbuat dari singkong, kayu, bambu, dan kertas beras dari PT Evogaia Karya Indonesia; berbagai produk berbahan kelapa dari PT Tri Jaya Tangguh; minuman vodka rasa kopi dan mohito rasa limau dari PT Mayora Indah Tbk; biskuit, kacang, dan selai dari PT Dolphin Food & Beverages Industry; serta air kelapa, mi bebas gluten, dan krimer rendah lemak yang dibawaSony Trading Pty Ltd.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Ajak Pelaku Usaha Australia ke Trade Expo Indonesia 2022 Annisa menyampaikan, pameran Fine Food juga menjadi ajang untuk mempromosikan pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) pada 19-23 Oktober 2022 di ICE BSD City, Tangerang, Indonesia.
“Selain mempromosikan produk-produk makanan dan minuman serta produk kemasan Indonesia, kami juga menyebarkan brosur Trade Expo Indonesia ke-37 kepada pengunjung Paviliun Indonesia dan mengajak para pelaku usaha Australia untuk bergabung dalam pameran dagang terbesar di Indonesia yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022 mendatang,” jelas Annisa.
Pameran Fine Food merupakan momen yang tepat untuk dapat dimanfaatkan dalam menyebarkan informasi mengenai TEI 2022, mengingat Fine Food Australia 2022 diikuti oleh sekitar 1.000 ekshibitor dan dikunjungi lebih dari 24.000 pengunjung dari 55 negara. [JP]