Misalnya Apple yang mengumumkan bahwa mereka telah mulai membuat iPhone 14 baru di India, karena raksasa teknologi itu ingin mendiversifikasi rantai pasokannya.
Sementara perusahaan memproduksi sebagian besar produknya di China, ia telah memutuskan untuk mulai memproduksi perangkat terbarunya di India jauh lebih awal daripada generasi sebelumnya.
Baca Juga:
Prabowo Dorong Warga Negara untuk Memiliki Rekening dan Perkuat Literasi Keuangan
Bisnis mungkin harus pindah dari China bukan hanya karena pembatasan Covid yang ketat, yang telah merusak rantai pasokan selama berbulan-bulan sekarang, tetapi juga karena meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing atas Taiwan.
Pemerintah AS memerintahkan dua pembuat chip top Amerika untuk berhenti menjual chip berkinerja tinggi ke China awal bulan ini. Dan, pekan lalu, para pemimpin bank terbesar Amerika mengatakan mereka bisa keluar dari China jika negara itu menyerang Taiwan.
Adani juga menyebutkan tantangan yang dihadapi Inggris, dan negara-negara di Uni Eropa, karena perang di Ukraina dan Brexit.
Baca Juga:
Indonesia Perkuat Kerja Sama Energi Bersih dan Industri Kendaraan Listrik dengan Korea Selatan
"Sementara saya berharap semua ekonomi ini akan menyesuaikan kembali dari waktu ke waktu - dan bangkit kembali - gesekan dari pemantulan kembali terlihat jauh lebih sulit kali ini," katanya. [JP]