WahanaNews-Konsumen | Survei platform komunikasi interaksi pelanggan, Twilio mengungkapkan masyarakat Indonesia memiliki tingkat kesadaran tertinggi di Asia Pasifik terkait penggunaan data konsumen yang dilakukan oleh sebuah merek.
"Dewasa ini, konsumen mengharapkan sebuah merek akan melindungi data mereka dan bersikap terbuka mengenai bagaimana data tersebut digunakan," ucap Vice President of Marketing Asia Pacific & Japan Twilio Nicholas Kontopoulos dalam keterangan resmi di Jakarta.
Baca Juga:
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global dalam Nikkei Forum 2024
Secara khusus, sebanyak 68 persen konsumen di Indonesia setidaknya memiliki tingkat kesadaran tentang bagaimana berbagai merek menggunakan data konsumen, dengan 34 persen di antaranya mengklaim memiliki pengetahuan penuh tentang bagaimana informasi atau data tersebut dimanfaatkan oleh sebuah merek.
Konsumen Indonesia ternyata juga memiliki tingkat kenyamanan yang relatif tinggi dalam berbagi data pribadi dengan merek asalkan ada jaminan transparansi dan kustomisasi.
Mengingat, sebagian besar konsumen Indonesia menghargai interaksi yang terpersonalisasi.
Baca Juga:
China dan Rusia Perkuat Hubungan Tetangga dalam 75 Tahun Terakhir
Studi bertajuk "The Consumer Data Revolution in Asia Pacific" dari Twilio tersebut mengeksplorasi preferensi, sikap, dan harapan konsumen seputar berbagi data serta menyoroti peluang bagi merek untuk memperkuat kepercayaan konsumen di masa depan ketika tidak ada lagi cookie.
Laporan ini menganalisis temuan dari total 1.500 konsumen di wilayah Asia Pasifik yang berasal dari Singapura, Hong Kong, Australia, Filipina, Jepang, serta termasuk 250 responden dari Indonesia.
Bagi responden di Kawasan Asia Pasifik, lanjut Nicholas, pengalaman yang baik dan kebijakan yang transparan terbukti menjadi dua faktor paling utama sebagai pendorong dalam berbagi data.