Upaya kedua, Unilever Indonesia menggandeng masyarakat, berbagai komunitas, hingga tokoh-tokoh agama dalam memberantas misinformasi yang beredar.
"Kami (Unilever Indonesia) bekerja sama dengan komunitas, masyarakat, tokoh-tokoh agama dan komunitas masjid untuk memulihkan sentimen ini di setiap toko dan setiap daerah,” jelas Benjie.
Baca Juga:
Ketegangan Meningkat, 2 Tentara Iran Gugur dalam Serangan Israel
Upaya ketiga, Unilever Indonesia akan terus memantau fluktuasi terhadap tingkat inflasi pada komoditas tertentu.
Lebih lanjut, Benjie menekankan bahwa perusahaan tetap fokus pada pertumbuhan jangka panjang dengan melaksanakan lima prioritas strategis, termasuk memperkuat dan mengembangkan portofolio produk, membangun kekuatan eksekusi, dan menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari perusahaan.
Kelima prioritas strategis tersebut yakni memperkuat dan membuka (unlock) potensi dari brand-brand (jenama) utama, memperluas portofolio ke premium dan segmen nilai (value segment), membangun execution powerhouse, memimpin kapabilitas transformasional, dan menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai inti dari perseroan.
Baca Juga:
Usai Serangan Bertubi-tubi Hizbullah, Israel Bombardir Lebanon Selatan
Tahun ini, perseroan juga mempersiapkan belanja modal (capex) sekitar 2,4-2,5 persen dari total pendapatan tahun 2023.
Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, kinerja Unilever Indonesia selama tahun 2023 tetap menarik perhatian. Terlepas persaingan yang semakin ketat di pasar domestik, Unilever Indonesia masih memiliki potensi untuk pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh konsumsi domestik yang tetap stabil.
Nafan menyoroti bahwa konsumsi rumah tangga yang terjaga menjadi salah satu faktor utama yang mendukung pertumbuhan bisnis Unilever.