1. Cek kondisi sirip-sirip radiator. Jika kotor, segera bersihkan.
2. Periksa ketinggian air radiator pada tanki reservoir (cadangan), tambah jika kurang. Jangan menggunakan air mineral, gunakan selalu coolant yang direkomendasikan.
3. Cek jalur dan selang radiator apakah terdapat kebocoran.
4. Cek kondisi air radiator, berubah warna atau tidak.
5. Cek kondisi tutup radiator, sudah kencang, ada bocor, berubah bentuk (penyok) atau tidak.
Jika terjadi masalah saat melakukan pemeriksaan radiator segera kunjungi bengkel resmi terdekat. Lakukan pengurasan air radiator setiap 12.000 km atau 12 bulan, atau sesuai buku petunjuk pemilik. [JP]