“Produk-produk fesyen muslim dalam negeri memiliki kualitas yang sangat baik. Produk-produk ini berpotensi dan mampu bersaing dengan produk-produk fesyen muslim dan modest fashion dari negara-negara lain,” kata Mendag Zulhas.
Inklusivitas Fesyen Muslim Mendag Zulkifli Hasan menilai, kesadaran masyarakat terhadap fesyen kian hari kian terlihat. Contohnya fenomena Citayam Fashion Week. Menurutnya, Citayam Fashion Week menjadi sinyal bahwa fesyen menjadi semakin inklusif dan diminati berbagai kalangan.
Baca Juga:
Soal Putusan Impor Beras, Mendag Sebut Hanya Boleh Sampai Akhir Januari
Untuk itu, Mendag Zulkifli Hasan berharap inklusivitas fesyen muslim tecermin dalam acara-acara peragaan busana IMFW. Hal ini juga sebagai cara untuk semakin mengukuhkan industri fesyen muslim dengan menggaet semakin banyak lapisan masyarakat.
“Citayam Fashion Week menunjukkan pada kita bahwa fesyen dapat diekspresikan oleh siapa saja. Kita kemudian menyadari bahwa sifat inklusivitas ini juga dimiliki oleh fesyen muslim. IMFW dapat mendorong inklusivitas ini dengan menggaet anak-anak muda penikmat fesyen, agar dapat diarahkan untuk mencintai fesyen muslim dan modest fashion,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga mengatakan, IMFW dapat berkolaborasi dengan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2022 pada 19–20 Oktober 2022. JMFW 2022 akan dilaksanakan serempak dengan pameran dagang terbesar di Indonesia yaitu Trade Expo Indonesia pada 19–23 Oktober 2022. [JP]