Dengan kondisi ini, maka ke depannya ia bertekad menggaet investor yang masih menggunakan tenaga kerja manusia. Sehingga, penyerapan tenaga kerja bisa sejalan dengan peningkatan investasi di tanah air.
"Ini salah satu yang kita genjot ke depan. Kami memintanya harus pakai orang dulu, meski emang nggak efisien kecepatan produksinya," jelasnya.
Baca Juga:
China Lirik Proyek Energi Indonesia, Bahlil Siap Bongkar Rekam Jejak Pengusaha Nakal
Di sisi lain, Bahlil menekankan agar peningkatan investasi tidak hanya dilihat dari sisi tenaga kerja, tapi juga dampaknya ke sektor lain.
"Tetapi ini jangan hanya dilihat dari lapangan pekerjaan, nilai tambahnya saat industri ini jalan itu juga harus diperhitungkan. Nanti begitu dia jalan bisa menciptakan lapangan kerja, karena butuh suplayer, butuh logistik dan itu rantai pasok multiplier efek," pungkasnya. [jat]