Sementara itu, Sancak Inflight Services, pihak katering yang digunakan SunExpress membela diri dari insiden menjijikkan itu.
Perusahaan katering itu mengklaim bahwa hidangan dimasak pada pada suhu 280 derajat Celcius (~ 536 derajat Fahrenheit), sehingga kepala ular itu tidak mungkin berasal dari dapur perusahaannya. Mereka meyakini kepala ular itu sengaja ditambahkan ke piring makanan.
Baca Juga:
YLKI Desak Regulasi Wajib, Konsumen Harus Tahu Bahaya Lemak Trans di Makanan
"Maskapai SunExpress adalah klien berharga di negara kami dan maskapai populer di Eropa, yang baru-baru ini memutuskan untuk lebih memperluas armada dan jaringan rutenya. Mereka kembali mengumumkan tender untuk layanan katering di atas pesawat. Kami tidak menggunakan benda asing apa pun yang diduga ada dalam makanan saat memasak," bunyi pernyataan Sancak Inflight Services.
Keberadaan kepala ular dalam makanan di pesawat itu pun masih menjadi misteri. Semua pihak masih menunggu penyelidikan berlangsung untuk mengetahui asal kepala ular tersebut. [jat]