Stasiun-stasiun pengamatan cuaca juga mulai bermunculan di berbagai belahan dunia pada masa ini. Perang Dunia Perkembangan teknologi memang membuat ilmu prakiraan cuaca berkembang pesat.
Namun, hingga abad ke-19 para pakar masih tidak bisa menjelaskan bagaimana dan kenapa cuaca berpindah dan berubah.
Baca Juga:
BMKG Ingatkan Sejumlah Daerah Siaga Hujan Lebat 5-11 Juli 2024
Baru pada abad ke-20, pakar meteorologi Norwegia Vilhelm Bjerknes dan kolega-koleganya berhasil menemukan persamaan matematika yang mengatur perkembangan dan pergerakan sistem-sistem di atmosfer.
Prakiraan cuaca numerik kemudian semakin berkembang pada masa Perang Dunia I dikarenakan banyaknya penggunaan pesawat dalam perang yang sangat bergantung pada kondisi cuaca.
Satelit cuaca di luar angkasa baru ada setelah Perang Dunia II. Alat canggih ini membantu para pakar meteorologi mengamati pergerakan sistem badai dan atmosfer Bumi.
Baca Juga:
BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Cerah Berawan
Berkat seluruh perkembangan-perkembangan teknologi, matematika dan ilmu sains, barulah ada ilmu prakiraan cuaca seperti yang kita kenal sekarang.[zbr]