Dilansir dari Medical News Today, BPA dalam kemasan plastik akan meningkatkan berat badan, sindrom metabolik, dan risiko diabetes tipe 2.
Disebutkan juga bahwa beberapa penelitian yang melibatkan hewan, menunjukkan bahwa BPA bisa memicu peningkatan gula di dalam darah, intoleransi laktosa, risiko diabetes, perubahan sekresi serta resistensi insulin, peningkatan sel lemak, dan fungsi sel beta.
Baca Juga:
Lebaran Idulfitri 1446 H, PLN Jawa Barat Sukses Jaga Pasokan Listrik Andal
5. Mengganggu perkembangan otak janin
Menurut penelitian yang diterbitkan di dalam Jurnal Hormones and Behavior di tahun 2013, BPA akan memberikan dampak buruk pada modifikasi DNA serta regulasi estrogen.
Kondisi ini akan sangat memengaruhi kesehatan bayi selama kehamilan, khususnya perkembangan otak, sehingga akan memicu munculnya kecemasan serta perbedaan perilaku sosial.
Baca Juga:
Siaga Penuh, PLN Jabar Sukses Jaga Keandalan Listrik di Momen Lebaran Idulfitri 1446 H
Mengingat adanya berbagai efek buruk yang akan terjadi, membatasi penggunaan produk yang memiliki kandungan BPA dalam kemasan plastik sangatlah disarankan untuk mengurangi paparannya.(jef)