"Terakhir jual itu dua tujuh lima (Rp 2.750), tadi cuma dua lapan puluh (Rp 2.080), berarti turun enam ratus lebih," kata Sakaria.
Baik Sakaria maupun Ismarlin Sitorus mengaku tidak mengetahui penyebab turunnya harga. Namun penurunan ini sungguh mengejutkan mereka, dan berharap agar harga TBS segera pulih.
Baca Juga:
Bappebti Pilih Kalbar Jadi Tuan Rumah Literasi Bursa CPO ke-4
Terpisah Humas PT Siringo-ringo Rantauprapat, Yusri mengatakan di tempatnya harga TBS belum mengalami penurunan.
Masih berada di angka Rp 3.225 per kg, stabil seperti harga-harga sebelumnya. "Kalo kita sih hari ini (Sabtu 22/1) masih sama bang. Belum turun masih Rp 3225, tapi entah kalo besok ya," ujar Yusri.
Yusri mengaku sudah mendengar tentang penurunan harga yang terjadi di masyarakat.
Baca Juga:
Kriteria Sosok Capres di Mata 20 Juta Petani-Bos Sawit
Mengenai kebijakan harga di perusahaannya ,Yusri mengaku tidak tahu karena itu merupakan urusan kantor pusat.
Sementara manajer TBS yang enggan disebutkan namanya di PKS PT Multi Samudera Jaya, Kualuh Hulu, Labura mengatakan di tempatnya harga TBS mengalami penurunan sebesar Rp 400 per kg. Dari sebelumnya Rp 3.060 menjadi Rp 2.660 per kg.
Menurutnya salah satu penyebab penurunan ini ialah kebijakan domestic market obligation (DMO) yang diterapkan pemerintah. Karena itu dia menilai bahwa penurunan ini juga untuk kepentingan orang banyak.