"Banyak investor menanti ini. Emas menjadi sesuatu yang seharusnya, yakni melindungi investor dari kenaikan inflasi," kata Philip Streible, kepala ahli strategi di Blue Line Futures, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (12/11).
Emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, sehingga ketika inflasi tinggi permintaannya akan meningkat.
Baca Juga:
7,7 Kilo Emas Batangan Disita Kejagung dari Tersangka Korupsi PT Antam
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat pada Rabu (10/11) melaporkan inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) bulan Oktober melesat 6,2% year-on-year (YoY), menjadi kenaikan terbesar sejak Desember 1990. Sementara inflasi CPI inti yang tidak memasukkan sektor makanan dan energi dalam perhitungan tumbuh 4,6%, lebih tinggi dari ekspektasi 4% dan tertinggi sejak Agustus 1991.
Jika emas dunia terus melesat lagi di pekan ini, peluang emas Antam dengan berat 1 gram kembali ke Rp 1 juta/batang akan terbuka, meski untuk dicapai di pekan ini kemungkinan cukup kecil.
Kali terakhir Antam 1 gram mencapai Rp 1 juta/batang pada 9 November lalu. Dari posisi saat ini, emas tersebut hanya berjarak 4,7% dari Rp 1 juta/batang. (tum)