Laporan itu baru-baru ini diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia menyebut, laporan antibodi didapatkan dari zero survei atau seroprevalensi.
Sebuah penelitian yang dilakukan untuk menghitung jumlah individu dalam suatu populasi yang menunjukkan hasil positif untuk penyakit tertentu berdasarkan spesimen serologi atau serum darah.
Baca Juga:
Pengusaha Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,9% di 2023, Asalkan Pemerintah Lakukan Ini
"Jadi sebaiknya pejabat publik harus hati-hati dalam bicara, terkait adalah apa tujuannya mengeluarkan statement itu? karena di November sudah dinyatakan para ahli ada super immunity dan sebagainya," ujar Masdalina.
"Nah statement itu kemudian bisa ditangkap negatif oleh warga. Jadi merasa antibodi tinggi, maka tidak usah vaksin dan pakai masker misalnya," imbuhnya. [tum]